DESKRIPTIF TEKS
Di sebuah klinik bersalin yang terletak di Kabupaten Purbalingga, yaitu
klinik bersalin Panti Nugroho telah lahir seorang bayi perempuan, tepatnya pada
hari senin kliwon tanggal 27 Maret 1995 pukul 22.30 WIB. Bayi perempuan
tersebut merupakan anak sulung dari pasangan Bapak Santoso dan Ibu Tri Budi
Hartanti. Mereka menamakannya Arin Hardianti Santoso.
Ya..! Bayi perempuan yang diberi nama Arin Hardianti Santoso itu adalah
saya sendiri. Saya lahir dengan selamat dan melalui proses persalinan normal.
Ketika lahir saya memiliki berat 29
Kg dan panjang 40 cm. Kini usia saya sudah 17 tahun dan telah
tumbuh menjadi anak perumpuan yang beranjak dewasa.
Arti dibalik nama Arin Hardianti Santoso, bermakna sangat istimewa menurut
saya. Nama Arin memiliki arti, yaitu pencerahan, Hardianti dalam bahasa kawi
dan bahasa jawa berarti indah dan terang. Sedangkan Santoso diambil dari nama
Bapak saya.
Untuk nama panggilan, saya
biasa dipanggil Arin atau Cici Arin. Teman-teman SMA saya memanggil saya cici
karena mata saya sipit. Panggilan cici biasanya digunakan Suku Tionghoa untuk
menyebut kakak perempuan. Secara fisik memang saya terlihat seperti orang
keturunan Tionghoa, warna kulit putih dan mata sipit. Akan tetapi saya sendiri
sebenarnya bukanlah orang keturunan Tionghoa. Bapak dan Ibu saya
merupakan orang keturunan jawa asli. Bapak berasal dari Pacitan, Jawa Timur ,dan Ibu berasal dari Purbalingga,
Jawa tengah.
Semenjak usia tiga bulan, saya dibawa oleh kedua orang tua saya untuk
menetap di Jakarta.
Meskipun saya orang jawa, saya tidak
terlalu pandai berbahasa jawa, karena saya tumbuh dan besar di Jakarta.
Saya memiliki dua adik perempuan. Adik pertama saya bernama Anissha
Ferliany dan adik kedua saya bernama Nikita Bening Nur Hijriyah. Anissha
sekarang telah berusia 13 tahun, sedangkan adik kedua saya Nikita berusia 6
tahun.
Mengenai ciri-ciri fisik, selain mata sipit dan kulit putih saya juga
mimiliki warna rambut hitam, bentuk wajah oval, hidung dan bibir yang
proposional dengan bentuk wajah. Tinggi badan 168 cm , berat badan 42 Kg. Yang menjadi ciri khas
saya, yaitu tahi lalat di pipi sebelah kanan dekat dengan hidung.
Setiap harinya saya selalu menggunakan kacamata sebagai alat bantu
penglihatan saya. Saya menderita cacat mata miopi sejak 7 tahun yang lalu,
cacat mata saya cukup parah. Mata bagian kiri dan kanan minus 3,75 dan silinder
0,5.
Membicarakan soal sifat dan watak, setiap manusia memiliki perbedaan sifat
dan watak antara satu dengan yang lainnya. Di dunia ini manusia tidaklah ada
yang sempurna, semua manusia pasti memiliki sifat baik dan buruk termasuk saya
sendiri.
Sifat buruk yang pertama, Saya orang yang egois. Pada dasarnya setiap
orang memiliki sifat ini, tetapi masing-masing orang memiliki tingkat keegoisan
yang berbeda-beda. Seiring berjalannya waktu semakin dewasa sifat egois yang
tinggi yang ada di diri saya nantinya akan berkurang.
Kedua, Pelit. Saya sedikit pelit, pelit disini bukan dalam hal uang. Saya
akan menjadi pelit ketika ujian berlangsung. Jujur, saya bukan seseorang yang
suka memberikan jawaban soal kepada teman begitu saja, karena saya tahu mereka
bukan tidak mengerti dan tidak dapat menjawab pertnyaan tersebut, melainkan
mereka hanya malas untuk berfikir.
Saya pun bukan orang yang pandai, tapi sebisa mungkin saya akan menjawab
soal soal itu sendiri. Saya akan membantu mereka apabila mereka mau berusaha menjawab
soal itu terlebih dahulu, meskipun akhirnya gagal. Dan tidak jarang pula saya
bertanya kepada teman disasat-saat akhir waktu ujian, yang dimana sudah tidak
memungkinkan lagi untuk berfikir.
Ketiga, saya orang yang mudah marah atau emosian. Saya sulit mengontrol
emosi. Saya paling tidak suka dibentak orang lain. Saya sangat sensitive, mudah
marah apabila dihina ataupun disinggung. Saya berusaha untuk selalu menahan
emosi, tapi yang ada malah tangisan. Emosi yang saya tahan hanya bisa diluapkan
dengan menangis. Terkesan cengeng memang, tapi itu lebih baik daripada saya
harus meluapkan dengan cara melempar benda dan sebagainya. Tidak hanya disaat
marah saya akan menagis, disaat bahagia maupun sedih saya juga akan menangis.
Disisi lain, saya juga memiliki sifat yang baik, baik bukan hanya menurut
saya, orang lain yang mengenal saya lebih dekat juga mengatakan saya orang yang
baik, terlepas dari sifat sifat buruk yang saya sebutkan diatas.
Sifat baik yang pertama, saya orang yang lumayan rajin, kenapa saya
bilang lumayan, karena sifat malas yang ada di diri saya kerap muncul, seperi
malas mandi, malas makan, malas membersihkan kamar. Itu semua muncul jika
kondisi badan terlampau lelah. Dan
tidur menjadi salah satu obatnya. Tetapi kalau untuk soal ibadah, saya
tidak mengenal kata lelah. Seletih apapun tubuh saya, saya harus utamakan ibadah
sholat lima
waktu.
Dalam mengerjakan tugas sekolah pun saya termasuk orang yang rajin, saya
enggan menunda-nunda pekerjaan sekolah. Saya mempunyai prinsip bahwa orang yang
rajin akan lebih pandai dibandingkan seseorang yang cerdas tapi malas. Jika
kita menjadi seseorang yang rajin, InsyaAllah kepandaian itu akan datang.
Kedua, saya memiliki jiwa penasaran yang amat tinggi. Saya ingin
mengetahui banyak hal. Sampai-sampai banyak orang yang bilang saya cerewet
(bawel) karena saya terlalu banyak tanya. Sering saya merasa kesal apabila ada
seseorang yang menjelaskan sesuatu hal kepada saya hanya sebagiannya saja,
tidak sampai tuntas. Itu membuat rasa penasaran saya semkin menjadi-jadi.
Ketiga, saya adalah orang yang patuh terhadap aturan, norma-norma yang
berlaku di dalam Agama, keluarga, sekolah, maupun masyarakat selalu saya taati
dengan baik. Mungkin sesekali pernah saya melanggar norma yang ada. Dan
tentunya saya harus mendapatkan hukuman dari perilaku menyimpang saya tersebut.
Datang terlambat ke sekolah adalah salah satu pelanggaran norma yang
pernah saya lakukan, dan sebagai akibatnya saya tidak diperbolehkan mengikuti
kegiatan belajar di sekolah pada hari itu. Setelah kejadian itu saya jera, dan
enggan untuk datang terlambat ke sekolah. Biarlah itu menjadi pengalaman pertama dan terakhir saya terlambat datang ke
sekolah.
Itulah beberapa sifat yang
saya miliki, masih banyak sifat dan watak saya yang lainnya, yang tidak mungkin
bisa saya jabarkan satu persatu. sekarang saya ingin menjelaskan tentang
riwayat pendidikan saya. Saya memulai pendidikan formal di usia 4 tahun, pendidikan
formal pertama saya di TK Hubaya Jakarta Timur. Setahun kemudian saya
melanjutkan pendidikan di SD Negeri Kelapa Dua Wetan 02 pagi selama 6 tahun.
Setelah tamat Sekolah Dasar di
tahun 2006, saya melanjutkan ke tingkat Sekolah Menengah Pertama di SMPN 147
Jakarta Timur selama 3 tahun. Tamat SMP, saya memutuskan untuk pindah ke
Tangerang dan melajutkan ke Sekolah Menengah Atas YUPPENTEK 1 Tangerang.
Kepindahan saya tidak disertai oleh kedua orang tua saya. Di Tangerang
saya tinggal bersama paman dan bibi saya. Sedangkan kedua orang tua saya tetap
menetap di Jakarta.
Selama 3 tahun saya menuntut ilmu di SMA YUPPENTEK 1 Tangerang, banyak
perubahan yang saya alami. Prestasi saya meningkat pesat dibandingkan waktu
saya masih ada di bangku SMP.
Usaha saya untuk menjadi anak rajin membawa hasil yang baik, Alhamdullilah,
saya mendapatkan keringanan biaya sekolah. Selama 10 bulan saya bebas biaya
SPP. Kurang lebih 3 juta, dan uang beasiswa itu saya pergunakan untuk
kegiatan-kegiatan sekolah lainnya.
Dan pada tahun ini keinginan saya untuk bisa masuk perguruan tinggi
negeri dapat terwujud. Melalui perjuangan yang sangat sulit dan pesaing yang
amat banyak. Mulai dari SNMPTN undangan, SNMPTN tulis, PMDK – PMDK, dan ujian
mandiri telah saya ikuti. Saya berusaha dan berdoa disetiap ujian-ujian yang
saya jalani itu nantinya dapat memberikan hasil yang memuaskan.
Dan memang hasilnya benar-benar memuaskan, sekarang saya telah menjadi
mahasiswi baru di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, jurusan
Psikologi. Lolos melalu jalur SNMPTN tulis.
Kedepannya saya ingin kuliah dengan serius, bisa menjadi sarjana tepat
pada waktunya, berkerja di bidang yang saya suka dan kuasai. Apabila Allah
mengizinkan, saya ingin melanjutkan kuliah S2. saya bercita-cita menjadi
psikolog di bidang sosial.
Semoga itu semua bukan hanya harapan semata. Tetapi kelak akan terwujud
di kehidupan nyata. Saya ingin menjadi kebanggaan orang tua, saudara , adik
bahkan Negara ini serta menjadi wanita karier yang bisa diandalkan oleh suami
nantinya, serta tetap menjadi ibu rumah tangga yang baik untuk anak-anak saya
di masa yang akan datang.
Saya berusaha selalu menjadi wanita yang baik dimata Allah swt, Orang
tua, dan masyarakat. Sampai ketika saya sudah tidak berada di Dunia ini pun,
saya ingin nama saya terus dikenang baik.
Untuk mendeskripsikan diri saya tidaklah cukup dengan 4 lembar kertas A4.
Ini hanyalah sekelumit cerita mengenai diri saya. Sekarang terserah pembaca
ingin menilai saya seperti apa. Sekian tulisan mengenai diri saya, apabila ada
kata-kata yang menyinggung perasaan pembaca, saya mohon maaf yang
sebesar-besarnya J
Ditulis oleh Arin
Hardianti Santoso,
Mahasiwi jurusan
psikologi UIN Jakarta
Agustus, 2012.